Rabu, 30 Maret 2016 di 02.34 Diposting oleh Dandi Gunawan 0 Comments

Pabrik Gula Kalibagor


Pabrik Gula Kalibagor masih sehat

Pabrik Gula Kalibagor terletak di Dukuh kalibagor, Desa Kalibagor, Kecamatan Kalibagor, berada di lokasi pinggir jalan raya antara Sokaraja dan Kalibagor , atau 8 km dari kota Purwokerto. Pabrik Gula ini dibangun di atas areal 400 m x 200 m. Sedangkan bangunannya sendiri memiliki luas panjang 150 m, lebar 100 m, dan tinggi 20 m. Sedangkan bangunannya sendiri memiliki luas panjang 150 m, lebar 100 m, dan tinggi 20 m.

Pabrik Gula ini dibangun pada tahun 1839 oleh Edward Cooke Jr, seorang pengusaha swasta berkebangsaan Belanda, yang memiliki naluri bisnis tinggi, serta jeli memanfaatkan situasi ekonomi negeri Belanda yang sedang lemah.

PG Kalibagor menunggu total kehancuran

Keberadaan pabrik gula yang pada saat itu merupakan pabrik gula terbesar di Jawa Tengah sangat erat terkait dengan penerapan sistem Tanam Paksa yang dijalankan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatasi krisis keuangan di negara tersebut pada awal-awal abad ke-19. Politik atau Sistem tanam Paksa mengharuskan rakyat di wilayah jajahan diharuskan menanam tanaman-tanaman yang bernilai ekspor.

Wilayah Kabupaten Banyumas, dan sekitarnya dipandang sangat cocok untuk penanaman tanaman tebu, selain itu transportasi darat dan air dari wilayah ini sangat mudah, sahingga pembangunan pabrik gula di wilayah Kalibagor ini tentunya dipandang sangat tepat. Tuan Edward Cooke Jr sebagai pendiri pabrik meninggal pada tahun 1847, dan dimakamkan di komplek pabrik.

Jembatan Sakalibel

Jembatan Saka Lima Belas (Sekalibel)
Jembatan Saka Lima Belas (Sakalibel) yang merupakan jembatan peninggalan Belanda, akan dijadikan objek wisata sejarah Kereta Api (KA) di Banyumas (Jateng). Jembatan yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyumas-Brebes ini mempunyai arsitektur yang unik dan ditopang oleh lima belas pilah besar di bawah jembatan.

Jembatan Sakalibel dibangun pada tahun 1912. Jembatan tersebut berada di atas Sungai Keruh, dengan ketinggian 20 meter dari permukaan sungai. Rangka jembatan terbuat dari baja ukuran tebal yang sangat kokoh.

Stasiun Kereta Api Purwokerto (Stasiun Raya)

Stasiun Kereta Api Purwokerto

Stasiun Raya Purwokerto terletak di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat. Stasiun Raya yang dibangun tahun 1915 tersebut menempati areal seluas 500 m x150 m, dengan luas bangunan keseluruhan , panjang 75 m ,lebar 40 m, dan tinggi 10 m.

Pembangunan perkeretaapian di wilayah Banyumas sudah mulai dirintis sejak tahun 1881, tetapi pada saat itu jalur kereta api belum melewati Purwokerto. Secara riil lokasi yang menjadi stasiun raya sekarang sudah mulai dilalui kereta api sejak tahun 1892, dimana pada tahun 1892 perusahaan swasta SDS (Serajoe Dal Stoom Tram Maaschappi) membuka jalur Maos Purwokerto. Pembukaan jalur ini sebagai kelanjutan jalur yang telah dibuka oleh Pemerintah Hindia Belanda antara Bandung – Jogjakarta melewati Maos dan Kroya melalui perusahaan Kereta Api SS (Staat Spoorwegen) Pada tahun 1915 SDS ( Serajoe Dal Stoom Tram Maaschappi ) membuka jalur lagi Maos – Cilacap.

Semasa zaman Jepang rel KA SDS sebagian besar dibongkar dan tinggal rel antara Purwokerto – Wonosobo. Pada masa perjuangan 1945 – 1949 jalur KA tersebut sangat berperan untuk transportasi ke daerah perjuangan antara Cilacap, Purbalingga, Wonosobo, Temanggung, dan lain-lainnya. Pada pertempuran Ambarawa bantuan pejuang dari sekitar Purwokerto telah memanfaatkan jalur KA tersebut.

0 Responses so far.

Posting Komentar

    About Me

    Dandi Gunawan
    Lihat profil lengkapku

    Followers